Saturday, December 25, 2010

Kuliner @Kemangi Cafe & Resto - Purwokerto

Hari rabu kemren 22/12/2010 setelah hampir 3 bulan tidak pernah balik ke Purwokerto, akhirnya bisa ke kota tercinta lagi bareng sama istri, setelah lewat 40 hari lahiran Raisha. Agenda utama di Purwokerto adalah urus KTP, update KK nambahin nama Raisha di KK baru, dan ngurus akte lahiran Raisha. Sedangkan agenda tambahannya adalah ke kampus pertanian UNSOED ketemu sama dosen senior Bpk. Sisno tapi gagal karena seharian selama di Purwokerto cucaca terus -terusan ujan.

Total lama perjalanan menggunakan Bis Sangkuriang jurusan Bandung- Purwokerto, memakan waktu yang cukup lama, berangkat dari jam 9 pagi, nyampe purwokerto kurang lebih jam 3 sore, jam makan siangpun terlewatkan karena perjalanan yang lama dampak macet di daerah Bumiayu.

Turun dari bis diputuskan cari tempat makan dengan menu yang cukup variatif, pilihanpun jatuh ke Kemangi Cafe & Resto yang ada di daerah Pabuwaran-Purwokerto Utara, kurang lebih 2 Km dari kampus pusat UNSOED. Selain pertimbangan menu yang banyak pilihan, kemudahan aksesjuga jadi bahan pertimbangan, soalnya cukup satu kali naik angkot B1 dari tempat turun bis (terminal lama), harganya pun cuku terjangkau.

Manu makan siang utama, pilihannya jatuh pada menu Sapo Tahu, dipilih yang menu paket + Nasi Putih dan menu makan lainnya Ayam Bakar + sambel cabe rawit. Menu pilihan sat itu jeruk manis hangat dan klapa muda bakar + sari jahe. Pilihan menu pas karena kita berdua (bareng istri) emang kondisi badannya kurang fit, jadi berasa enak'kan setelah minum klapa muda bakar.

Berikut beberapa kenampakannya :

Ikan Bakar + Sambel cabe rawit

Sapu Tahu + nasi putih

Menu paket sapo tahu + nasi putih, aternatif pilih menu hemat, porsinya pun itu cukup untuk 2-3 orang

Sunday, December 19, 2010

Foto "Topeng Cirebon " jadi Juara

Alhamdulillah...pujisyukur pada Allah akhirnya satu-satunya foto yang aku ikutkan di Lomba Foto "Hitam Putih & Warna Cirebon" berhasil jadi juara. Awalnya ngga pernah nyangka bakal jadi juara 1, waktu pertama kali dapet informasi dari panitia kalau fotonya lolos penjurian tahap 2 dan diikutkan di pameran tanggal 11-17 Desember kemarenpun udah seneng banget, walaupun ngga kesampaian liat langsung acara pamerannya karena kesibukan kerja di Jakarta, sementara pameran di selenggarakan di Alun-Alun Kebumen Cirebon.


Awalnya mengikuti lomba ini hanya ingin berpartisipasi, kebetulan ada temen di FB yang publish event ini dan kebetulan punya beberapa stok foto sesuai ketentuan lomba hasil hunting di Cirebon beberapa bulan yang lalu.
Lomba foto ini diselenggarakan oleh panitia yang didukung oleh Dispobudpar Kab.Cirebon, foto-foto terpilih nantinya akan digunakan untuk keperluan promosi budaya, khususnya budaya dan kesenian khas Cirebon. Berikut kutipan pengumuman hasil lomba yang diperoleh dari web resmi Lomba Foto Cirebon :

Dari 212 foto yang masuk ke panitia, 164 foto diupload melalui website http://lombafoto.cirebonews.com dan 48 foto melalui penyerahan langsung ke panitia, kami mendiskualifikasi 34 foto diantaranya dikarenakan pengambilan foto diambil di luar kota cirebon,  olah digital yang tidak diperkenankan, ketidaksesuaian dengan tema, penggunaan watermark, dan penyerahan foto melewati batas terakhir lomba. Sehingga jumlah foto yang lolos seleksi penjurian berjumlah 178 foto yang terdiri dari : 141 foto berwarna dan  37 foto hitam putih. Dengan melihat kondisi tersebut, panitia setelah berkonsultasi dengan dewan juri dan pejabat Disporabudpar Kota Cirebon akhirnya mengambil keputusan untuk meniadakan kategori hitam putih dan  menjadikan lomba menjadi satu kategori umum saja, dengan memberikan tambahan  dua hadiah penghargaan ( honorable prize ).
Berikut hasil penjurian lomba foto “Hitam Putih dan Warna Cirebon.

SURAT KEPUTUSAN
DEWAN JURI LOMBA FOTOGRAFI 2010
NOMOR : 01/SK.D3/FOTO/XII/2010
Dewan juri  lomba fotografi 2010, setelah menilai dari segi lokasi, kesesuaian tema dan teknis fotografi menetapkan nama-nama yang terlampir dalam surat keputusan ini adalah para pemenang lomba.
No. Predikat Nama Judul Foto
1 Juara 1 Dedi Triono Topeng Cirebon
2 Juara 2 Tauick Wildan Muludan  (Edisi Tong Edan )
3 Juara 3 Dwi Siswanto Cuci Pusaka
4 Juara Favorit Ade Yunianugraha Rampak Topeng
5 Honorable Prize for Junior Photographer Dewi Ayu Fatimah Lenggang Cirebon
6 Honorable Prize for Creative Photography Dwi Siswanto Masjid At-Taqwa
Surat keputusan ini bersifat mengikat dan tidak bisa diganggu gugat.

Dikeluarkan di Cirebon,
Tanggal 17 Desember 2010
Tertanda,
Dewan Juri
1. Asep Saefullah – Ketua/Anggota
2. Yuda Sanjaya – Anggota
3. Noerdin M. Noer – Anggota

Buat aku sendiri, kepercayaan yang udah diberikan dewan juri merupakan sebuah beban, selain perasaan seneng dan syukur yang tak terhingga, mengingat aku sendiri bsa dibilang orang baru dibidang fotografi, dan lomba inipun menjadi lomba pertama yang aku ikuti. Beban untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas foto-fotoku ditengah proses belajar yang belum genap 1tahun ini. Semoga ngga sampai terlena dan lalai memperhatikan hal-hal teknisyang mestinya aku pelajari, soalnya terkadang ada beberapa orang yang saat dia mencapai sebuah prestasi atau kesuksesan, malah menjadi lupa proses yang mestinya tetap dijalani yang pada akhirnya menjadi cepat merasa puas, dan semoga aku bukan orang yang seperti itu.

Buat aku fotografi adalah media ekpresi, proses melihat dan menyajikan apa yang kita pikirkan, dari sini bayak hal yang didapat, banyak hal yang mesti digali dan dipelajari, dan kemengan fotoku di lomba foto ini berhasil menjadi pemicu semangat untuk menggali dan mempelajari dengan proses yang lebih serius setelah hari ini. Pastinya hal ini ngga akan bisa terwujud tanpa dukungan orang-orang disekitarku, dukungan istri yang sampai saat ini mampu menjadi kendali dan motifasi, mengingat hobi ini termasuk membutuhkan anggaran lebih kalau mau terus diikuti perkembangannya, sedangkan hadirnya seorang istri di tengah aku menjalani hobi ini mampu menjadi kendali untuk menentukan prioritas, apalagi setelah lahirnya Raisha putri pertama kami, sepertinya masih banyak hal mesti diprioritaskan selain fotografi. Namun hal inipun tidak menjadi pembatas prosesku belajar dan berkarya difotografi, istriku selalu menjadi pendukung, penikmat dan tak jarang menjadi kritikus kualitas karya foto-fotoku.

Prestasi luar biasa ini berhasil menjadi sumber penyemangatku tuk belajar lebih serius tentang fotografi, insysAllah di kesempatan berikutnya bisa kembali berpartisipasi dan menyajikan karya yang jauh lebih bagus lagi...amien...

Sunday, December 12, 2010

Perkenalkan..." D'asto " Asisten Fotografi'ku

Terwujud juga menampilkan sosok figur kecil yang bisa buat temen hunting & belajar fotografi'ku. Aku sengaja sebut dia asisten, karena emang keberadaannya akan sangat nge'bantu proses belajarku nanti. Aku kasih nama dia " D'asto" singkatan dari "Dedi Assistant Photography",, hasil masukan salah satu sahabat nan jauh disana..(thank's masuk'an nya..:)

Terinspirasi dari salah satu figur " Danbo " yang merupakan figur yang aku yakin bukan hal asing buat para pecinta fotografi dimana pun. Sosok D'asto memiliki peranan sama seperti Danbo, sebagai salah satu alternatif model foto, disaat kita udah bingung motret apaan n dimana. Peran yang paling utama adalah ekspresi, penempatan, bahasa tubuh hingga komposisi diatur sedemikian rupa hingga menciptakan ekspresi yang kita inginkan.

D'asto berupa sosok penjelajah luar angkasa, lengkap beserta helm & tabung oksigennya, berukuran tinggi tidak lebih dari 5cm (jari kelingking orang dewasa), di peroleh di salah satu minimarket lokal yang hampir menyebar disemua tempat, harganyapun ngga semahal si Danbo yang harganya lebih dari 250rb, D'asto berupa mainan bongkar pasang yang harganya tidak lebih dari 15rb, sudah termasuk mainan bentuk pesawat yang bisa kita bentuk semau kita sesuai dengan imajinasi kita.

Berikut ini kenampakan D'asto di hari pertama bekerja sebagai asisten'ku..:)

" melihat object dari viewfinder setelah turun dari pesawat "

" Bersiap menekan tombol shutter "

" Memutar zoom & ring fokus "

" Memasang tutup lensa "

" Membersihkan debu yang menempel di lensa menggunakan kuas "

The Daily Photo

Bermaksud buat motivasi biar lebih rajin belajar motret, inysAllah mulai hari ini sekurang-kurang tiap 3-4 hari sekali bakal rajin upload foto-foto terbaru hasil aktifitas belajar motret apa adanya, tanpa editing atau olah digital, hanya penambahan signature menggunakan LR 3.3

Dimulai hari ini 12 desember, kebetulan lagi ada di rumah mertua di Jatiwangi setelah acara Aqiqah Raisha jumat kemaren, pagi pagi iseng motret bunga kamboja di depan rumah, kebetulan malemnya abis turun ujan jadi bunganya rada fresh karena masih ada sisa air hujan yang menempel.

Gear yang dipake seperti biasanya, kamera andalan Nikon D80, lensa fix 50mm F/1.8 AF-D, nikkor 35-70/3.3-4.5 D dan macro extended tube.
Beberapa hasilnya seperti berikut, semoga bisa dinikmati..





Saturday, December 11, 2010

Sebagian Sisi Lain Pulau Umang

Pulau Umang, berada di ujung barat Pulau Jawa, berdekatan dengan Taman Nasional Ujung Kulon, kurang lebih 5-6 jam perjalanan darat dari Jakarta. Kesempatan ke pulau Umang datang dari ajakan temen kantor buat bantu foto pre-wedding temen. Awalnya ragu, tapi dengan pertimbangan ini kesempatan yang bagus, apa lagi semua akomodasi udah ditanggung, tinggal modal badan sama gear, jadi diputuskan berangkat, walaupun mesti mengorbankan long weekend bareng Raisha di Jatiwangi.


Pulau umang terkenal dengan keindahan pasir putih dan panorama bawah laut yang indah, cuma sayang cuaca pada saat kita ke sana kurang mendukung. Mulai perjalanan malam dari Jakarta sampai hari ke dua kita di Umang, hujan dan awan mendung ngga pernah berajak pergi dari wilayah sekitar pulau, akhirnya sunrise dan sunset yang jadi incaran utama cuma sekedar impian. Tapi disela-sela photo session  saya berhasil mengabadikan beberapa spot yang menggambarkan sisi lain pulau Umang. Mulai dari foto wild life seekor biawak berukuran cukup besar yang berjemur di atas batu karang, gedung serba guna Umang Cottage yang merupakan salah satu icon Umang, sampai permainan slow speed  diantara deburan ombak dan batu karang di hamparan pasir putih.


 Cuaca mendung sebenernya hal yang paling tidak menyenangkan selama di Umang, filter CPL yang sengaja dibeli sehari sebelum berangkat tidak bisa bekerja maksimal, soalnya warna biru langit tertutup sama warna kelabu awan mendung yang cukup tebal. Permainan slow speed menjadi satu satunya pilihan buat menghasilkan foto landscape yang cukup menarik.






Kurang puas dengan sajian pesona Pulau Umang yang seolah sengaja ditutupi selama perjalanan 2 hari 1 malam kita disana menumbuhkan tekad buat menyusun rencana ke sana lagi di saat dan musim yang tepat, apalagi Pulau Ora yang bersebelahan dengan Pulau Umang juga belum terjamah D80 kesayangan'ku, semoga lain waktu cuaca mendukung perjalanan kita kesana lagi, insyAllah kita kan kesana bareng bunda sama Raisha saat umur'nya cukup buat bermain pasir disana..