Monday, October 14, 2013

Hunting Macro di Baturràden

Sejak dua hari kemarin kita sekeluarga mudik ke purwokerto, tempat uti' sama kakung'. Rencana sampai kamis depan bakal liburan di sini.
Selain buat refreshing dan liburan keluarga, sekaligus buat hunting foto macro, soalnya susah susah gampaang dapetin objek dan lokasî buat dapetin foto macro.
Pagi agak siang tadi (kurang lebih jam 10) kita bertiga berangkat ke perhutani, Baturradeñ. Selain bdrmaksud ngenalin hutan pinus ke Raisha juga buat hunting  macro juga disini.
Berikut beberapa foto hasil jepretan di sana menggunakan kamera mirorrless canon eoss-m, lensa EF1 100mm / 2.8 L IS USM

Wednesday, September 18, 2013

Gadget dalam 24 jam'ku (2)

Pagi ini, mata terbuka full 100℅ jam 06.10, setelah 10 menit sebelumnya dibangunin sama putri kecilku Raisha. Seperti pagi-pagi sebelumnya, tangan ini spontan melihat jam di hape, melihat beberapa notifikasi update yang bermunculan selama ditinggal tidur. Mulai notifikasi facebook, tweeter, G+, email, deviant art..hmmm, tanpa sadar banyak juga notifikasi yang muncul tiap pagi.. dah kaya baca iklan kecik dikoran :-)

Sekalian nemenin raisha nonton tv, iseng main game Real Racing 3 ( sekedar iseng menambahkan fungsi baru selain buat telp, sms, iseng jepret-jepret dan narsis n curhat di sosmed :-) . Intalasi gamenya sudah sedari semalem via wifi dari Think Pad tablet (sementara buat pengganti wifi dari modem yang kuotanya habis) karena file sizenya yang hampir 1 Gb.
Dan sekarang bertambah lagi alasan kenapa gadget selalu nempel ditangan, bakal lebih sering dari sebelumnya. Setelah asik main, tanpa sadar sudah jam 07.30 saat nya mandi sebelum datang jemputan driver jam 08.00 nanti...

Bersambung lagi nanti ya.... Jam makan siang, mungkin :-)

Gadget Dalam 24 Jam'ku

Sekedar coretan singkat, berharap bisa bikin mata ini lelah dan tertidur diwaktu yang sudah larut malam ini...(1:37 a.m saat tulisan ini dibuat)

Dalam 24 jam ku tiap hari, sepertinya hanya 5-6 jam aku terbebas dari gadget, yaitu saatku tertidur
Moderenisasi dan tuntutan gaya hidup kadang jadi alasan kenapa kedua tangan ini tidak bisa lepas jauh dari gadget. Gadget yang dimaksud disini adalah perangkat keras  dengan duungan software dan aplikasi didalamnya yang memiliki fungsi komunikasi, lifestyle and bussines support.
Contoh praktisnya berupa smartphone,laptop ataupun  sekedar MP3 player atau sejenisnya.

Pagi, ngga lebih dari 1 menit begitu mata ini terabangun dari tidur, secara spontan tangan ini selalu meraba sisi kanan bantal mencari smarphone (gadget utama), tujuan utama buat update jam, takut kesiangan. Lama-lama jempol ini mulai buka lock screen dan colak colek atas bawah buat cek notifikasi di beberapa sosial media, whatsapp dan email. Tapi tidak hanya berhenti disitu, terkadang untuk beberapa topik atau foto menarik di social media akhirnya mendorong untuk kasih  commct ataupun sekedar colek jempol (like). Hal berlangsung 5_15 menit, terkecuali weekend yang bisa sampai 2_3 jam untuk sekedar ritual pagi seperti ini

...bersambung, sukses mata dah mulai ngantuk...^_*

Wednesday, August 28, 2013

Detail of Nokia 501

3.5 jack port ; mini usb ; clasic charger port
Lock and volume button
Smooth curve on each corner
Back cover lock
Main camera 3.2 Mp no Flash

Tuesday, August 6, 2013

Raisha | Fotografer Cilik

Mungkin memang benar kata pepatah... 
" Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya..."
Tapi bukan berarti juga sang ayah adalah Fotografer, ayah Raisha hanya salah satu dari sekian banyak orang yang suka fotografi, menyukai foto yang berawal dari sebuah hoby. Dari hoby inilah kadang muncul moment-moment yang semakin mewarnain perjalanan hidup yang kelak berharap bisa menjadi sebuah cerita untuk anak cucu dan sahabat.

Belum genap 3 tahun, tepatnya 2 tahun 9 bulan (usia saat ini), dan pas foto-foto ini di ambil usia Raisha baru 2 tahun 6 bulan. Raisha adalah sosok anak yang aktiv, punya rasa ingin tahu dan penasaran yang besar, ditambah dengan keinginan yang kuat yang susah buat dibendung saat Raisha minta sesuatu, sifat ini sesuai dengan nama tengahnya, Azma, (Raisha Azma Khanzahra) yang artinya keinginan yang kuat.
Bermaksud mengenalkan banyak pilihan aktifitas yang bakal menjadi pilihan jalan hoby dan aktifitasnya, sering kali Raisha ikut ayah di beberapa aktifitas, termasuk hunting foto bersama beberapa komunitas, ataupun hunting keluarga sembari liburan bareng bunda, (Bunda Aninda Wulansari).

Disela-sela aktifitas, sering kali Raisha ngga mau kalah sibuk dengan orang disekitarnya, termasuk ayahnya. Terlihat dimoment foto ini, Raisha sibuk motret dengan kamera pocket Canon tipe IXUS sembari sesekali mengejar burung dan beberapa kali motret daun yang jatuh rumput. Lokasinya di Taman Suropati, dimana tiap minggunya banyak anak-anak sampai orang dewasa bermain dan belajar biola. Kenapa dipilih disini padahal lokasi jauh dari rumah di Bekasi, selain kebetulan bersamaan dengan gathering temen temen komunitas kamera ponsel (coferONE), juga bermaksud mengenalkan ke Raisha salah satu jenis alat musik Biola sejak dini, berharap di usia 3 tahun nanti Raisha bisa mulai mengenal dan belajar memainkan biola (pilihan tepat buat memulai belajar musik diantara sekian banyak pilihan alat musik yang lain).
Hal ini sejalan dengan keinginan bundanya yang ingin di usia 5 tahun nanti Raisha sudah bisa main biola, walupun masih di level dasar, bakal terlihat anggun saat wanita memegang biola... kata bundanya.

Berikut beberapa foto aktivitas Raisha yang sibuk dengan kameranya, dengan berbagai ekspresi serius dan penasaran mencari-cari burung kecil diantara rindangnya pohon.









"Raisha, jadilah sosok tegar dan ceria serta berprestasi sesuai umurmu nak...insyAllah ayah dan Bunda bakal support semua yang Raisha butuhkan untuk menjadi sosok kreatif, cerdas dan berkepribadian mulia...buat Kami semua bangga nak, Ayah yakin kelak Raisha kan mampu membanggakan bangsa, negara dan agama juga...amin"

note :
Semua foto di atas adalah hasil jepretan Bunda, soalnya ayahnya sibuk motret bareng temen-temen komunitas.. :)
Gear :
Nikon D200 | Nikkor AF-S 70-300/4-5.6 VR
Lokasi :
Taman Suropati - Jakarta Pusat

Saturday, August 3, 2013

Little People Concept With EOS-M

Litlle people concept adalah konsep foto sederhana dengan menjadikan objek berukuran kecil (umumnya berupaminiatur karakter tertentu/mainan) dengan mengatur komposisi sedemikian rupa dan menggunakan perbesaran foto mendekati 1:1 sehingga hasilnya seolah olah objek mainan mini tersebut benar-benar nyata, berintraksi dengan kondisi lingkungan disekitarnya.

Mungkin itu yang saya pahami dari definisi little people concept, sekedar penyimpulan dari melihat hasil foto dengan tema little people ( coba search di google buat image bertema "little people").

Kebetulan saat ini lagi libur jelang lebaran, mudik ke tempat mertua di Jatiwangi, manfaatin halaman yang luas, mainan yang bekel putri kecilku Raisha (2.5th) berupa beberapa lego karakter, sekaligus tes kamera mirrorless pertamaku, Canon EOS-M dan lensa EF-Canon 15-85mm/3.5-5.6 IS USM yang katanya rekomended karena memiliki kemampuan macro focus yang cukup bagus, selain keunggulan wide areanya yang cukup bagus. Saya akan coba bikin review detail kedua gear tersebut (kamera & lensa) beberapa hari kedepan.

"tolong...ngga bisa nyebrang...."

"Just for u...... my love"

Silaturahmi lebaran...

Foto silaturahmi diatas dengan FL 15mm

Kereta thomas berhenti karena ada banjir...

Romantise di padang ilalang...

Foto sebelumnya dengan FL 15mm, manfaatin sapu buat latar ilalang

Thomas berjalan pelan di titian jembatan, dipandu sang masinis

Foto Thomas di titian jembatan, FL 15mm, manfaating gagang sapu buat dijadikan jembatan

Lego perang cutton bud, sementara salah satu lego yang lain ditimbun cutton bud sama Raisha

Raisha serius main cutton bud sama lego, sekaligus tes focal leng 15mm, berasa lebar dan lega dengan cakupan wide yang hampir tanpa distorsi

Si cantik kecilku Raisha, zoom maksimal di 85mm, diambil dengan posisi yang sama pada saat motret foto sebelumnya

Semua foto sengaja hasil apa adanya, tanpa crop dan editing, sehingga apabila ada kekurangan dan kelebihannya bisa terlihat lebih jujur dan lebih mudah buat mengevaluasinya

Setting menggunakan AV (apeture priority) dengan angka apeture selalu di angka terbesar (F/3.5 di zoom 15mm, dan F/5.6 do zoom 85mm), metering menggunakan spot metering, ISO di set ISO 200, EV diturunkan -0.3 dikarenakan pencahayaan yang sudah terlalu terang. Foto diambil tanpa flash dan tripod, sekaligus mencoba tes kualitas IS (image Stabilizer) lensa, dan hasilnya cukup memuaskan.

Info Gear :
Camera : EOS-M 18mp
Lensa : Canon EF 15-85mm/3.5-5.6 IS USM
Lokasi : Jatiwangi

Sunday, June 30, 2013

Lotus Elise Dalam Goresan Kreatif Rekan - Rekan CoferONE

Terimakasih buat rekan - rekan CoferONE yang sudah berkenan edit foto'ku hasil hunting bareng temen temen komunitas yang lain (Kofipon, Fotografi Indonesia, Komunitas Fotografi Indonesia). Acara gathering terbuka diadakan di Kota Tua, kurang tau detail acaranya seperti apa, yang jelas acara ini hasil kerjasama panitia bersama komunitas Fotografi Indonesia (FI) dengan

Siapa yang tidak tertarik dengan sport car yang satu ini. Lotus ELISE, kendaraan build up dalam balutan Police Style terlihat mencolok meski dalam warna abu-abu gelap dof, berbeda dengan sport car yang umumnya berwarna cerah mengkilat yang seolah menegaskan kesan mahal.

Setelah beberapa hari lalu mencoba mengirimkan file asli ke group coferONE (Komunitas Fotografi Ponsel) dan mencoba menawarkan ke rekan - rekan untuk editing dengan style dan teknik editinya masing-masing, ternyata hasil editing dan permainan tolls nya sangat luar biasa. Editing kebanyakan dilakukan menggunakan software aplikasi edit foto yang ada di ponsel / smartphone mereka masing-masing (dengan berbagai basic OS). Ada juga beberapa hasil editan software aplikasi yang terinstal di komputer/laptop. Setelah disandingkan secara bersamaan dalam satu bidang seperti foto-foto dibawah, semakin terlihat menarik dan menakjubkan. Siapa yang ngira kalau beberapa foto dibawah ini adalah hasil jepretan ponsel dan diolah di ponsel juga, bahkan dari awal proses edit sampai upload semuanya murni diproses di dalam ponsel, tanpa campur tangan laptop ataupun komputer, dan hasilnya pun tidak kalah dengan hasil editan software di PC/laptop seperti screen capture foto-foto yang sudah di post di group :

Note : Informasi editor foto tertera di baah masing-masing foto














Untuk melihat detail proses editing foto bisa dilihat langsung diketerangan foto dan komen masing-masing editor foto diatas di group CoferONE (kalau yang belum bergabung bisa join di sini )

Sedangkan foto hasil editanku sendiri ada dibawah ini, hasil editan menggunakan software Adobe Photoshop Lightroom 4.0. Proses editingnya bisa disimak di tutor singkat yang sudah di upload di group coferONE maupun di situs digital magazine MARTVIEW di link berikut (klik disini untuk akses ke link).


Original fotonya seperti kenampakan di bawah ini. Alasan kenapa foto ini yang digunakan untuk bahan editing adalah faktor tone atau warna object dan komposisi di sekitar objek. Foto dengan warna dominan abu-abu baik di objek maupun background, apalagi dengan pencahayaan dibuat kesan under/low light (aslinya kondisi matahari terik, dikarenakan faktor bayangan gedung dan sengaja nilai EV nya diturunkan -0.7) akan membuat sedikit menantang dengan sedikit tingkat kesulitan di tonal editing, yaitu bagaimana mempertahankan warna abu-abu yang sensitif dengan permainan kontras dan brightness level, apabila terlalu over brightness maka warna asbu-abu akan mengarah ke warna putih cerah dan membuat kesan over exposure di sekitar object, atau sebaliknya bisa menjadi under atau gelap walaupun sudah dilakukan editing atau permainan di dinamic range level'nya.

Berikut detail exif foto nya :
Camera : Nokia Pureview 808
F-stop : F/2.4
Exposure : 1/676sec
ISO : 125
Focal Length : 8mm
Camera Mode : Creative 8.0 MP
Flash : No
Pic. Size : 3840 x 2160 pixels - 1.44 MB

(Klik foto untuk memperbesar foto)

Friday, June 21, 2013

Merintis Ulang Point Foto di Fotografer.net

Sekian lama absen dari salah satu komunitas fotografer online, Fotografer.net, ternyaata foto-foto lama sudah tidak ada di profil, dan secara otomatis semua poin penilaian fotopun ter-reset jadi 0(nol) lagi. Hal ini meungkin imbas dari perubahan layout di 2012 kemarin, dan kebetulan selama setahun itu (2012 sampai awal 2013) tidak pernah posting maupun log in ke Fotografer.net.
Awalnya sempet kecewa juga, tapi setelah dipikir-pikir, toh hal ini karena salahku juga karena ngga pernah update perkembangan FN (istilah tenar untuk Fotografer.net), dan ngga pernah explore juga skill maupun pengalaman fotografi disini, apalagi kalau dipikir lebih dalam, bukan poin atau skor penilaian yang dicari tapi dari awal memutuskan mendalami hoby fotografi adalah untuk berproses dan belajar tentang teknik fotografi.
Poin yang muncul di profil FN buatku pribadi simplenya bisa dianggap sebagai daftar hadir, semakin banyak pint berarti semakin banyak orang yang menilai dan merespon foto kita dan berharap mendapatkan kritik dan saran untuk perbaikan, walaupun sejujurnya mengharap pujian kalaupun memang foto kita layak mendapatkannya (secara alami, pujian kadang membuat seseorang menjadi lebih semangat :).

Beberapa tahun yang lalu (tepatnya 2010), sempet saya posting di blog ini tentang bangganya diri saya bisa tembus ke point empat digit di FN. Postingan berjudul Poin 1xxx di FN bercerita seputar awal bergabung dan berproses buat belajar di FN, ada juga beberapa sampel foto yang pernah di post sebelumnya. Salah satu bentuk semangat saat itu untuk belajar fotografi (tidak seperti saat ini yang cenderung terabaikan dengan alasan kesibukan, walaupun sebenernya masih ada waktu luang) pada saat awal gabung dengan FN.

Masih beruntung profilku masih terdaftar di FN walaupun sudah lama ngga aktif. Pada awal awal login sempet lupa password dan usernya dan akhirnya menggunakan jurus andalan "reset password" agar bisa loin lagi, dan sampai hari ini ada beberapa hasil jepretan beberapa bulan terakhir yang sudah saya post sebagai postingan awal (anggap saja salah satu bentuk rainkarnasi), dan sampai hari ini sudah dapet poin 28 (lumayan untuk 24 jam  setelah postingan pertama)
Profil saat ini Fotografer.net

Beberapa foto lain yang saya post di gallery pribadi :
" Polkadot" - Camera iphone 4 | Wide lens adapter | Kebun Raya Bogor

" Capung" - Camera iphone | Macro lens (bikinan sendiri) | Ragunan
Semoga ini benar benar bisa jadi titik langkah baru buat penyemangat belajar fotografi lagi, dengan gear apapun, mau kamera pocket, SLR, DLSR, kamera handphone, bahkan kamera iPod nya Raisha sekalipun.. :)
Saya bukan orang yang idealis dengan satu jenis atau brand gear tertentu, apapun yang bisa menghasilkan foto itulah gear fotografi, tapi mesti karya sendiri ya...jangan bajak karya orang...!!!

Buat sesama penikmat dan pecinta fotografi...., SEMANGAT....!!!!


Monday, May 27, 2013

Belajar White Photography

White Photography atau biasa dikenal dengan istilah WP, hal baru banget buat saya yang masih awam di bidang fotografi. Selama ini yang familiar dan biasa saya pahami cuma Black and White atau BW, tapi WP...??? hmmm.. baru dengar kemarin saat kopdar hunting hoto bareng temen temen Komunitas Fotografi Ponsel (KOFIPON) di Kebun Raya Bogor.

Mengutip dari salah satu komunitas fotografi online terbesar yaitu fotografer.net tentang topik White Photography :

"...
Yth. Rekans
Salam Jumpa dari The Learner,
Menyusul  Given Absract dan 4 atau 5 tulisan yang terdahulu kali ini saya akan perkenalkan White Photography singkatnya WP.  Kalau BW atau Near BW , iR atau HDR telah dikenalkan lama mudah2an WP masih asing ditelinga sehingga share ini dapat berlanjut.
Saya gunakan  5W1H untuk bedah idea ini.
  1. What.  WP adalah style fotografi yang menampilkan intensitas warna skala 2/3/4 pada 5 skala penuh. Layer 1 putih layer 5 warna pekat.
  2. When . Embrio WP adalah hasil kreasi  lanjut dari BW dan merupakan antitese terhadap foto dengan kontras yang tinggi. Very soft tetapi masih ada batas yang membedakan bidang/bentuk obyek.
  3. Why. Ya namanya juga kreatifitas, bolah boleh saja, selalu keluar dari mean stream yang ada.
  4. Who. Di Agency fineart america menemui jalan buntu, di deviantart baru saja mulai, tetapi di fecebook mendapatkan sambutan cukup bagus dengan nama page White Photography.
  5. How. Nah ini,
  6. Ada 2 cara untuk memperoleh White Photography, pertama dengan setting dikamera dan bantuan lighting yang bagus. Yang kedua dengan menggunakan software foto.
  7. Setting di Kamera dapat diterapkan jika kita menggunakan DSLR,  setting ke Manual, Monochrome, f lebih tinggi dari biasa (bukaan kecil), ISO mengarah ke yang lebih rendah, Speed normal di atas 1/60. Post processing bisa menggunakan psw (acdc cukup).
  8. Post processing dengan psw digunakan klo foto sudah jadi atau dari kamera pocket.  
1].  COLOR SCHEME. ACDSee, gunakan tombol brightness. Yang pertama light kea rah positif, contrast ke arah negative, terakhir gunakan exposure supaya nggak over tetapi pada batas bawah (level2)
2].  GRAY SCALE. ACDSee, black whitekan dulu, baru atur seperti butir 1]. Silahkan mencoba sendiri jika kita gunakan PS.
9.  From Mainstream ke White Photograpy.  Secara berurutan saya unggah foto asli, bw dan wp berikut ini.   Silahkan mencoba White Photography dengan mengunggah karyanya bisa yang GRAY SCALE atau COLOR SCHEME. Persayaratan mengikuti aturan fn. Lain2 bisa diskusi di bawah thread ini.

Bandung 21 Maret 2012
ag adibudojo – the learner
.... "


Kemarin pagi mencoba mempraktekan teori dan masukan yang saya pahami ( hanya yang saya pahami, mengingat banyak sekali istilah-istilah yang asing buat saya) dengan menggunakan object yang ada disekitar rumah dengan camera ponsel Nokia Pureview 808, dan pagi ini menambahkan beberapa photo hasil jepretan di pantry kantor (imbas jam 06.30 sudah nyampe kantor | jam kerja mulai jam 9 pagi). Berikut beberapa foto, mungkin belum sepenuhnya masuk kategori WP, sangat diharapkan ada masukan dan sarannya untuk perbaikan :

Menggunakan colour scheme

not black and white

Secangkir teh

Mie Instant

Camera : Nokia Pureview 808
edit : setting contrast + brightness + saturation
software editing : edit via Nokia Photo Edit app (murni jepretan dan editing di ponsel

Tampilan foto beserta exif data di software Lightroom 4.0 :