Pulau umang terkenal dengan keindahan pasir putih dan panorama bawah laut yang indah, cuma sayang cuaca pada saat kita ke sana kurang mendukung. Mulai perjalanan malam dari Jakarta sampai hari ke dua kita di Umang, hujan dan awan mendung ngga pernah berajak pergi dari wilayah sekitar pulau, akhirnya sunrise dan sunset yang jadi incaran utama cuma sekedar impian. Tapi disela-sela photo session saya berhasil mengabadikan beberapa spot yang menggambarkan sisi lain pulau Umang. Mulai dari foto wild life seekor biawak berukuran cukup besar yang berjemur di atas batu karang, gedung serba guna Umang Cottage yang merupakan salah satu icon Umang, sampai permainan slow speed diantara deburan ombak dan batu karang di hamparan pasir putih.
Cuaca mendung sebenernya hal yang paling tidak menyenangkan selama di Umang, filter CPL yang sengaja dibeli sehari sebelum berangkat tidak bisa bekerja maksimal, soalnya warna biru langit tertutup sama warna kelabu awan mendung yang cukup tebal. Permainan slow speed menjadi satu satunya pilihan buat menghasilkan foto landscape yang cukup menarik.
Kurang puas dengan sajian pesona Pulau Umang yang seolah sengaja ditutupi selama perjalanan 2 hari 1 malam kita disana menumbuhkan tekad buat menyusun rencana ke sana lagi di saat dan musim yang tepat, apalagi Pulau Ora yang bersebelahan dengan Pulau Umang juga belum terjamah D80 kesayangan'ku, semoga lain waktu cuaca mendukung perjalanan kita kesana lagi, insyAllah kita kan kesana bareng bunda sama Raisha saat umur'nya cukup buat bermain pasir disana..
No comments:
Post a Comment