Weekend kemaren nganter istri balik ke rumah di Jatiwangi dalam rangka cuti hamil yang diprediksi bakalan lahiran minggu-minggu awal bulan November depan. Berangkat dari Jakarta jumat malam pake kereta Cirebon Expres jadwal peberangkatan 18.30. Sampai di Cirebon jam 22.30 dan langsung nyambung perjalanan menggunakan kendaraan pribadi ke Jatiwangi, kebetulan sang Ayah mertua berkenan buat jemput di stasiun, perjalanan kurang lebih memakan waktu 1 jam. Sesampainya di rumah langsung beres-bers dan istirahat. Hari sabtu dilalui dengan mengisi waktu dirumah dan ketempat saudara sekalian cari kelapa muda, sempet motret beberapa kali disawah, tapi hasilnya kurang memuaskan. baru pada hari berikutnya Minggu 10 oktober pagi hari dapet moment bagus d belakang rumah.
Sebenernya niatnya nganter istri jalan-jalan pagi sebelum aku nyambung perjalanan ke Purwokerto jam 08.00 pagi nanti, keluar rumah sekitar pukul 05.30 an, termasuk kesiangan untuk jalan-jalan pagi, karena matahari sudah meninggi, jalanpun sudah ramai truk dan orang-orang berlalu lalang, kebetulan jalan depan rumah dilalui truk pengangkut pekerja bata di daerah belakang rumah, pastinya dimana kurang tahu, karena aku sendiri emang ngga tahu sama sekali daerah situ. Singkat cerita jalan pagi dimulai, setelah kurang lebih 5 menit dari rumah sampai di area sawah, ternyata pemandangan di sini luar biasa...tampak jelas gunung cermai yang memanjang dari kejauhan berlatar belakang langit yang masih membiru, sesaat langsung terlintas "motret...", saat itu juga aku balik sendiri kerumah buat ambil D80 kesayangan. Saat itu D80 dipasangkan sama lensa 18-55mm/3.5-5.6G VR, kebetulan koleksi lensa yang baru dibeli beberapa hari lalu.
Lensa 18-55mm/3.5-5.6 G VR hanya dilapis filter Kenko UV 52mm dirasa cukup untuk mengabadikan keindahan disini, walaupun sebenernya kalau ditambah dengan filter GND8 yang ada di tas bakal lebih bagus lagi, soalnya matahari memang sudah terlalu terik, cuma karena ring adapternya hanya ada yang 72mm, belum ada yang 52mm jadi belum bisa terpasang. Biar ngga penasaran ni beberapa hasil foto sunrise di Jatiwangi
|
D80 | Nikkor 18-55mm/3.5-5.6G VR | 1/500 f.11 | ISO 200 |
|
D80 | Nikkor 18-55mm/3.5-5.6G VR | 1/250 f.8 | ISO 200 |
|
D80 | Nikkor 18-55mm/3.5-5.6G VR | 1/250 f.8| ISO 200 |
|
D80 | Nikkor 18-55mm/3.5-5.6G VR | 1/250 f.11 | IS0.200 |
Setelah jalan pagi berbonus sunrise Jatiwangi, persiapan perjalanan ke Purwokerto pun dimulai, paking barang, mandi, sarapan bubur kacang ijo dan akhirnya jam 08.00 pagi berangkat. Penantian bus Sangkuriang jurusan Bandung-Purwokerto cukup lama, sampai akhirnya hampir jam 09.00 bus akhirnya datang juga. Perjalanan Jatiwangi - Purwokerto via jalur pantura cukup memakan waktu, apalagi bus transit hampir satu jam di kota Tegal. Jadwal yang mestinya sampai di Purwokerto kurang lebih jam 16.00 akhirnya telat sampai hampir 2 jam, tepatnya jam 17.10. Sambung lagi perjalanan kurang lebih setengah jam sampai ke rumah menggunakan akutan wisata jurusan Baturraden, tepat jam 17.40 sampai di rumah. Cuaca cerah saat itu beda sama hari-hari sebelumnya yang katanya selalu hujan deras. Sesampainya dirumah ngobrol sama keluarga, dan sempet beberapa kali motret ponakan di teras, tapi kemudian pandangan mata teralihkan pada cahaya matahari yang merah kekuningan, spontan langsung ambil kamera dan menggunakan motor segera melaju mencari spot buat mengabadikan sunset saat itu.
Berkejar-kejaran dengan waktu durasi keindahan alam yang hanya berdurasi tidak lebih dari 10 menit, dua spot pemotretan di coba saat itu, spot pertama hasilnya kurang memuaskan karena sedikit terhalang pepohonan, ada 3 foto yang terekam saat itu, berikut adalah salah satunya...
|
D80 | Nikkor 18-55mm/3.5-5.6G VR | 1/125 f.11 | IS0.200 |
Yang menarik dari foto diatas adalah bentukan awan yang menyatu dengan siluet pohon yang seolah-olah menyemburkan sesuatu dari bawah ke ujung atas langit.
Kurang dari 2 menit dari spot pertama, ketemu spot yang cukup terbuka, walaupun mesti menyebrang parit dan masuk ke kebun cabai dan tomat sampai akhirnya dapet spot yang cukup bagus. Dari sini pandangan mata terbuka lebar dari sisi selatan, barat sampai ke utara. Tanpa menyia-nyiakan waktu, langsung pasang badan buat mengabadikannya.
Sedikit kesulitan karena tindak menggunakan tripod, sementara cahaya sudah mulai gelap, yang tadinya berencana menggunakan ISO 100, terpaksa dinaikan ke ISO 200, menggunakan metode Braketing diambil beberapa foto dengan variasi dari 0,5 stop sampai 1 stop. Berikut beberapa foto yang hasilnya dirasa cukup memuaskan..
|
D80 | Nikkor 18-55mm/3.5-5.6G VR | 0,5" f.8 | IS0.200 |
|
D80 | Nikkor 18-55mm/3.5-5.6G VR | 1/3 f.8 | IS0.200 |
|
D80 | Nikkor 18-55mm/3.5-5.6G VR | 1/10 f.8 | IS0.200 |
Pemotretan berakhir seiring dikumandangakan Adzan Maghrib, cukup puas dengan pengalaman seru mengabadikan keindahan sang mentari dari dua tempat yang berjauhan, sunrise di Jatiwangi dan sunset di Baturraden. Keduanya memiliki keindahan yang sama dengan cerita seru dibalik semua foto-fotonya, benar-benar sebuah proses belajar fotografi yang seru dan membuat semakin bersemangat untuk mencari spot-spot menarik lainnya...
keren baturraden bro..........
ReplyDeletekunjungan blik bro........