Sunday, November 28, 2010

Fotografi hobi mahal...?? Ngga mahal...!!! coba aja sendiri...

Fotografi hobi mahal...!!

Hal yang sama terlintas dipikiranku sebelum aku mancoba masuk kedalamnya, mungkin hal ini juga yang terlintas dipikiran kebanyakan orang saat suruh berkomentar tentang hobi fotografi. Asumsi ini ngga salah, tapi ngga sepenuhnya benar juga...
Sudah hampir 1 tahun aku coba belajar fotografi, ketertarikan sudah muncul sedari aku kuliah dulu, tapi dengan alasan "mahal" itu yang selalu menundaku buat masuk ke dalam'nya (red: fotografi). Sampai hari ini aku merasa, pernyataan bahwa fotografi adalah hobi mahal ngga sepenuhnya benar, sangat tergantung sama orang yang menjalaninya. Buat aku, fotografi tidak hanya sekedar hobi, tapi lebih cenderung pada investasi, hal ini yang selalu jadi kontrol dan filter kalau pingin ngeluarin duit buat fotografi, misalnya beli lensa, beli assesories, hunting atau apapun itu...
investasi yang aku maksud disini adalah proses pembelajarannya. Fotografi adalah sebuah eskplorasi skill atau kemampuan dan bakat seseorang, lebih terfokus lagi pada sikap dan perasaan peka, peka terhadap subject yang akan dimasukan ke dalam frame foto, peka terhadap kondisi finasial kita sendiri tentunya. Terkadang untuk beberapa orang kalau sudah bebicara hobi, apapun bakal dilakukan untuk memenuhi hobi itu sendiri, bahkan tidak jarang persentase antara pengeluaran atau biaya untuk memnuhi hobi jauh lebih besar dari anggaran untuk kehidupan nya sendiri. Uang ratusan ribu bahkan jutaan bisa keluar dengan cepat dibandingkan saat kita mau beli nasi padang seharga 15.000, dan kita lebih cenderung milih makan diwarteg yang cukup 6000 perut sudah kenyang. Mungkin kiasan bercandaanya seperti itu, contoh kasus, orbrolan temen-temenku di kantor, trutama di jelang-jelang tanggal gajian selalu tidak jauh dari belanja dan liburan. Ada yang sibuk buka-buka katalog jam tangan seharga 700 ribu sampai 3 jutaan, ada yang rame bahas liburan ke Bromo, Pulau Karimunjawa, atau Bali yang perorangnya tidak cukup uang 1.5 juta yang bakal habis dalam waktu 2-3 hari kedepan untuk membayar kepuasan mereka sendiri.
Hal yang sama pernah aku lakukan 1 sampai 2 tahun terakhir, tapi sejak aku mulai belajar fotografi, hal itu berangsur mulai menghilang, prioritas beralih pada bagaimana caranya aku bisa fotografi dengan segala keterbatasan yang aku punya. Informasi dan rekomendasi tentang harga fotografi aku kumpulkan selama satu bulan pertama, setelah itu baru memutuskan semua peralatan fotografi yang aku butuhkan bakal aku beli yang bekas/second hand, hal ini dengan pertimbangan keterbatasan anggaran dan tujuannya baru buat belajar, bukan buat bisnis fotografi murni. Akhirnya pilihan kamera DSLR pertama ku jatuh pada NIKON D80 yang aku beli seharga 4juta pas..!!, sekitar 1 minggu sebelumnya aku udah beli lensa lamanya nikon, Nikkor 28-80/3.3-5.6 G seharga 700rb, total ivestasi pertama jadi 4.700.000 dari total maksimal 5juta yang dianggarkan, sisanya aku pake buat beli accesories pendukung seperti Kokai UV filter (50rb), lens cleaner kit (50rb), tas kamera (190rb), dan sisa 10 ribu buat beli bensin ke pasar baru..:)
Total 5juta yang aku keluarin, mungkin secara nominal bukan lah jumlah yang sedikit, tapi sesuai dengan niatan saya tadi bahwa fotografi buat saya bukan hanya sekedar hobi, tapi sebuah investasi. Investasi 5 juta yang sudah saya keluarkan bisa dibilang murah, apabila dibandingkan harga pasaran peralatan fotografi yang saya peroleh, bisa dibilang beruntung, soalnya harga pasaran D80 saat itu masih di kisaran 4.800.000 sampai 5 juta, hanya body saja, semntara lensa tua yang saya beli adalah salah satu lensa terbaik nikon di level medium tele lens. Dengan bermodal peralatan fotografi yang saya punya, proses belajarpun dimulai, semuanya dilakukan secara otodidak, menginggat biaya kursus fotografi yang sangat mahal bagi saya.
Konsep investasi mulai terwujud setelah kurang lebih 3 bulan belajar fotografi. Investasi pada dasarnya adalah memberikan nilai lebih yang berbading lurus dengan bertamahnya waktu. Hal ini terwujud setelah saya mengenal dunia bisnis fotografi, dan mulai tertarik dengan bisnis jual beli. Barang pertama yang jadi objek ual beli adalah lensa 28-80mm/3.3-5-6 yang sebelumnya aku beli seharga 700ribu, berhasil saya jual lagi 750ribu, karena pada saat itu emang harga pasaran lensa saat itu emang dikisaran segitu. Keuntungan yang saya dapet mungkin secara nominal hanya 50 ribu, tapi secara non material berupa ilmu dan pengalaman saya di fotografi itu yang tak ternilai. Dari yang awalnya buta fotografi, motret selalu over atau under exposure, selalu bangga dengan hasil yang sebearnya masih jauh dari perfect, tapi dengan peralatan second yang saya miliki selama 3 bulan pertama sudah bisa  pencerahan tentang teknik dan kualitas foto yang dihasilkan, walaupun sampai sekarangpun proses itu masih terus berjalan.
Sampai saat ini nilai lebih yang saya investasikan sejak lebih dari satu tahun kemaren sudah cukup berwujud, bodi kamera D80 yang masih tetap bertahan, lensa tele Nikkor 28-200 mm/3.5.5.6 D IF, lensa Nikkor AF 50mm/1.8 D, satusatunya lensa yang saya beli dari kondisi baru 5 hari yang lalu, dan lensa Nikkor Af 35-70mm/3.3-4.5 D yang baru saya dapet 1 hari kemaren. Sebelumnya beberapa lensa datang silih berganti jadi objek belajar dan dagangan, mulai dari lensa manual Nikon 35mm/2.5 AIS, Nikkor 35-105mm/3.5-5.6 D, Nikkor 28-80mm/3.3-5.6 D, Nikkor 18-55mm/3.5-5.6 G DX VR dan beberapa lensa lain yang sekarang sudah berpindah tangan dengan keuntungan keuntungan beberapa rupiah, tapi ilmu yang dan pengalaman menggunakan beberapa macam lensa buat berbagai ojek foto, dari makro, still life, landscape, arsitektur dan macem-macem yang lainnya. Hal ini lah yang aku maksud dengan investasi, memberikan nilai lebih dari waktu ke waktu. Semua pengalaman dan ilmu fotografi yang saya dapet sampai hari ini mungkin kalau dinominal bisa berpuluh-puluh kali dari beberapa ratus ribu yang saya keluarin buat tukar tambah lensa (mengingat biaya kursrs fotografi yang mahal, bisa berjuta-juta), dan selalu terjual dengan keuntungan yang cukup lumayan, karena memang lensa yang saya beli rata-rata adalah lensa yang dijual jauh di bawah harga pasar, beberapa kondisi lensa berjamur, non front/rear cap dan setelah pemakain dan treatment beberapa kali, bisa dijual kembali dengan harga yang pantas.
Sekarang dengan investasi yang ada sekarang, saya pingin berinvestasi untuk sesuatu yang lebih lagi dikemudian hari, jadi jangan bilang fotografi itu mahal, rubah pikiran anda, jangan sekedar mengeluarkan uang buat hobi n kesenangan, tapi cuba keluarkan untuk sesuatu yang bermanfaat, dan punya potensi lebih di kemudian hari, dan yang pasti ilmu adalah modal investasi terbaik, termasuk ilmu fotografi, percayalah insyAllah aku akan buktikan beberapa waktu setelah postingan ini dibuat.

Tari Topeng Cirebon

Lama ngga update di blog ini..kebetulan dari beberapa minggu ini menyibukan diri bolak balik Jakarta-Jatiwangi buat nengokin Raisha, malaikat kecil kami yang baru genap berumur 3 minggu.

Mencoba mengangkat salah satu budaya nusantara, Topeng Cirebon, kali ini mencoba berbagi hasil searching di wikipedia tentang tari topeng Cirebon.


Topeng Cirebon  adalah topeng yang terbuat dari kayu yang cukup lunak dan mudah dibentuk namun tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya. Bahkan seorang pengrajin yang sudah ahli pun untuk membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jarang. Topeng ini biasanya digunakan untuk kesenian tari topeng Cirebon.


Cara Pembuatan

Langkah-langkah pembuatan topeng Cirebon adalah sebagai berikut:

  1.  Kayu gelondongan dibentuk segitiga dan dihaluskan permukaannya
  2.  Mulai dipahat sedikit demi sedikit terutama untuk peletakan bagian-bagian wajah seperti mata, pipi, dan bibir. Bagian hidung harus lebih timbul dari bagian lainnya
  3.  Setiap permukaan wajah mulai dibentuk dengan menggunakan pahat
  4.  Setelah cukup rapi, seluruh permukaan wajah diolesi cat dasar, kemudian diamplas.
  5.  Setelah cat kering, mulailah wajah topeng itu didandani dengan menggunakan cat warna. Tentu saja disesuaikan dengan jenis topengnya.

Jenis Topeng

Semua jenis topeng ini akan dikenakan pada saat pementasan tari topeng Cirebonan yang diiringi dengan gamelan. Topeng Cirebon yang paling pokok ada lima yang disebut juga Topeng Panca Wanda :

  •   Panji, wajahnya yang putih bersih melambangkan kesucian bayi yang baru lahir
  •   Samba (Pamindo), topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincah
  •   Rumyang, wajahnya menggambarkan seorang remaja
  •   Patih (Tumenggung), topeng ini menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawab
  •   Kelana (Rahwana), topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marah

Menurut Hasan Nawi, salah seorang pengrajin topeng Cirebon dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia seperti mengenakan topeng, misalnya saja pada saat marah seperti sudah mengganti topeng berwajah ceria dengan topeng kemarahan. Kalau ada orang dewasa yang sikapnya kekanak-kanakan maka ia seperti sedang mengganti topeng dewasanya dengan topeng anak-anak

sumber : id.wikipedia.org

Tuesday, November 2, 2010

Point 1xxx di FN

Bersepeda
Alhamdulillah.hari ini point member ku di Fotografer Net (FN) dah empat digit...walaupun mungkin ini ngga berarti banyak buat kebanyakan orang, tapi ini memberi angin dan semangat lagi buatku di proses belajar fotografi sampai saat ini. Foto diatas adalah salah satu foto kebanggan yang pernah diposting di FN, soalnya diambil pake si "merah" Kodak EasyShare C190, kamera poket yang menjadi awal semangatku buat belajar fotografi.

Terdaftar menjadi FN'ers (member FN) sejak 10 mei 2010, total foto yang ter'upload 34 foto sampai postingan ini dibuat. FN merupakan salah satu situs club fotografi online dari sekian banyak situs-situs yang sejenis, disini menjadi tempat buat orang-orang yang minat dengan dunia fotografi. Fasiitas kanggotaan dibuat rapih dah semuanya melewati proses verifikasi setelah beberapa hari terdaftar sebagai member, hal ini dengan maksud memastikan status dan keberadaan anggota, dipastikan sesuai dengan kartu identitas yang resmi (KTP) dengan mengirimkan scanning kartu identitas yang masih berlaku. Hal ini penting karena akan menjamin tanggung jawab dan legalitas keanggotaan.

Di situs FN, terdapat banyak fasilitas buat anggota untuk mengembangkan bakat dan kemampuan di bidang fotografi, mulai dari forum diskusi, bedah foto, liputan acara & ajakan hunting bareng, tip n trik, sampai bursa fotografi buat mereka yang butuh barang baru/bekas dan mereka yang punya bakat bisnis fotografi. Salah satu hal di FN yang merupakan ajang unjuk kebolehan fotografi adalah adanya fasilitas galery, disini kita bisa upload foto karya asli kita (jangan karya orang lain..!!!), dan kita juga bisa komentar atau memberi penilaian pada hasil foto orang lain. Galery ini bukan ajang untuk pamer atau menyombongkan hasil karya kita atau jenis gear yang kita punya, melainkan ajang saling koreksi dan menilai, karena sebagus-bagusnya kita nilai foto yang kita punya, belum tentu bagus dimata orang lain, begitu juga sebaliknya.

Terkadang beberapa masukan hanya bersifat memuji dengan komentar-komentar pujian seperti.."keren..., ajibb..., mantapp..., baguss...dll", ini adalah wujud apresiasi mereka terhadap foto kita, tapi ada beberapa komentar yang bersifat mengkritik atau memberikan saran membangun sesuai dengan pengalaman mereka di dunia fotografi. Komentar-komentar seperti inilah yang paling aku harapkan, karena bisa membangun dan mengkoreksi teknik dan kemampuan fotografiku sampai saat ini.

Bentuk penilaian atas foto kita tercermin dari nilai skor yang kita dapat setiap kali kita upload foto (5 point), komentar foto (1 point) , dan komentar atau penilaian orang lain pada foto kita (-2 sampai 4 point). Walaupun tidak menjadi penilaian mutlak bahwa member dengan point tinggi pasti jago motret, atau sebaliknya member dengan point rendah berarti memiliki kemampuan fotografi yang rendah juga. Buat au pribadi hal ini lebih dipengaruhi pada lamanya mereka menjadi member dan intensitas foto yang mereka upload setiap harinya, tentunya selain kualitas foto yang mereka hasilkan untuk menarik perhatian orang.
Point empat digit yang aku peroleh sampai hari ini, memiliki arti khusus buat aku, ibarat kuis, nilai ini merupakan nilai aman pertama, selanjutnya aku akan banyak berproses dengan waktu yang mungkin cukup lama untuk mencapai lima digit, enam digit dan seterusnya. Hal ini memberikan semangat dan koraksi bagaimana dan seperti apa foto yang bagus menurut orang lain.

Beberapa hasil fotoku di galery FN : ( lengkapnya bisa dilihat di sini )

Siluet & Roll

Topeng

Sarapan | Belajar Makro
Die Cast 1:64
Kepik